Sepak
bola
|
|
Dua orang pemain sedang berebut bola. |
|
Induk organisasi
|
|
Nama lain
|
Football, soccer, footy/footie,
"the beautiful game", "the world game"
|
Pertama dimainkan
|
Pertengahan abad ke-19 di Inggris
|
Data
lengkap
|
|
Olahraga kontak fisik
|
Ya
|
Jumlah pemain
|
11 orang per tim
|
Pria/wanita
|
Ya, kompetisi terpisah
|
Kategori
|
Olahraga tim, Olahraga bola
|
Peralatan
|
Bola sepak
|
Tempat bertanding
|
Lapangan sepak bola
|
Dipertandingkan di Olimpiade
|
1900
|
Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan
oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad
ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200
negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola
bertujuan untuk mencetak gol
sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit ke gawang
lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi
panjang, di atas rumput atau rumput
sintetis.
Secara umum hanya penjaga
gawang saja yang
berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10
(sepuluh) pemain lainnya hanya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain
tangan, biasanya dengan kaki
untuk menendang, dada
untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol
lebih banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu
berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu
maupun adu
penalti, tergantung
dari format penyelenggaraan kejuaraan.
Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap
tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga
menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.
Sejarah
Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan
-3 sebelum Masehi di Cina.
Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat
menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa
juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan
menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi
sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak
kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III
melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga
mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah
perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan
sekolah. Kelahiran
sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11
sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut.
Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada
tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama
tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara
Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak
bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi
dimainkan diberbagai negara.
Posisi Pemain
Penjaga gawang dalam sepak bola.
Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang,
2-4 orang pemain bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah, dan 1-3
orang penyerang. Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain yang boleh
menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari serangan lawan. Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang berbeda dengan pemain
lainnya. Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk menghentikan serangan
lawan. Pemain tengah biasanya terdiri dari pemain tengah penyerang yang bermain
dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan
pemain bertahan. Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang
lawan.
Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi
berbagai pola atau taktik permainan. Beberapa pola pemain yang sering digunakan
dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2
(paling sering digunakan), 3-4-2-1
(kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3
(formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan oleh sistem total
football Belanda dan Jerman Barat ).
Aturan
Lapangan sepak bola.
Lapangan permainan
Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak
bola internasional yang digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120
meter dan lebar 65-75 meter. Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat
area gawang yang berupa persegi empat berukuran dengan lebar 7.32 meter dan
tinggi 2.44 meter. Di bagian depan dari
gawang terdapat area pinalti yang berjarak 16.5 meter dari gawang. Area ini
merupakan batas kiper
boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan sebuah pelanggaran
mendapatkan hadiah tendangan pinalti atau tidak.
Lama permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit,
ditambah istirahat selama 15 menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama
imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat
pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti. Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan
di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat
pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun
penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau
stoppage time.
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung
menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya
menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun
tidak (tidak mempengaruhi skor akhir). Pada akhir tahun 1990-an, International
Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden
gol) atau gol
perak (silver gol)
untuk menyelesaikan pertandingan. Dalam sistem gol emas, tim yang pertama kali
mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang,
sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu
pertama akan keluar sebagai pemenang. Kedua sistem tersebut tidak lagi
digunakan oleh IFAB.
Pelanggaran
Wasit sedang memberikan kartu kuning.
Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras
maka wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah.
Pertandingan akan dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang
melanggar kemudian mencatat namanya di dalam buku. Kartu kuning merupakan
peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara
terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda
memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan
wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan
tendangan bebas atau lemparan ke dalam. Pemain yang menerima dua kartu kuning
akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.
Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari
pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya. Beberapa contoh
tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran berat yang
membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan
kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola
dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang , dan
menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang
berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti .
Wasit dan petugas pertandingan
Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang
memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit,
2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan. Wasit memiliki
peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola. Dia
juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi
di lapangan. Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah
bagian dari lapangan. Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk
menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside.
Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.
Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua
waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info
mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak. Petugas ini juga bertugas
memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manajer tim dengan
wasit. Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk
menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan. Misalnya yang menentukan
apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam
keadaan offside ketika mencetak gol.
Kejuaraan Internasional
Kejuaraan sepak bola internasional terbesar ialah Piala Dunia
yang diselenggarakan oleh Fédération Internationale
de Football Association (FIFA). Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali dan dimulai di Uruguay pada tahun 1930. Pencetus ide tersebut adalah Jules Rimet, seorang pengacara dan pengusaha Perancis yang
terinspirasi setelah menonton Olimpiade Paris tahun 1924.
Kompetisi international tertua di dunia adalah Copa
America yang
mempertandingkan tim-tim dalam wilayah Amerika Selatan setiap dua tahun
sekali. Copa America pertama kali
diadakan tahun 1916 dan diikuti oleh 10 negara yang akhirnya membentuk The
South American Football Confederation (Conmebol). Untuk wilayah Amerika Utara,
The Confederation of North, Central American and Caribbean Association
Football (CONCACAF)
menyelenggarakan kompetisi internasional setiap empat tahun sekali yang disebut
Piala Emas CONCACAF.
Di kawasan Asia,
termasuk Australia dan Timor Leste negara-negara yang tergabung dalam Asian Football Confederation (AFC),
mengadakan kompetisi internasional pertama tingkat Asia pada tahun 1956 di Hongkong yang disebut Piala Asia.
Pada tahun 1960, kompetisi tingkat regional Eropa
diadakan untuk pertama kalinya dengan nama European Nations' Cup
yang kemudian disebut sebagai UEFA European Championship (Piala
Eropa atau EURO). Di
wilayah Oseania (meliputi Selandia Baru,
dan berbagai Kepulauan Pasifik), kompetisi
international setiap dua tahun dimulai sejak tahun 1996 disebut Piala Oseania.
Untuk wilayah Afrika, kompetisi Piala Afrika mulai diadakan sejak 1957
di Khartoum.
Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930
dengan pimpinan Soeratin
Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di Solo,
organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan
Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sejak saat itu, kegiatan sepak
bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di
jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan
diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepakbola
Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion
Sriwedari yang membuat
persepakbolaan Indonesia semakin gencar.
Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim
nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena
pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan
kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia
sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto
Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan
Liong Houw.
Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri,
di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia,
Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non
amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. Selain itu, PSSI juga aktif
mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur
tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).
0 komentar:
Posting Komentar